PMR SMANEL

Ads Inside Post

Motivasi Menulis

Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Gempa Pidie - Aceh

 
Berikut disampaikan laporan kondisi Bencana Gempa Bumi yang menimpa Kabupaten Pidie - Aceh.

Waktu Pelaporan : 7/12/2016 jam 7.00 pagi

Terjadi Gempa 6.4 SR, 5.19 LU - 96.36 BT Kedalaman ; 10 Km di Aceh pada hari ini Rabu 7 Des 2016 pukul 05:03:36 WIB. Gempa tidak Berpotensi Tsunami. Tercatat setidaknya terjadi 5 gempa susulan. Kabupaten terdekat dari Kab Pidie adalah Bireun, Banda Aceh, Aceh Besar dan Loksumawe. Gempa dirasakan kuat di Pidie Jaya selama 15 detik, Kota Banda Aceh 5 detik, Aceh Besar 10 detik.

TITIK GEMPA :
18 Km Timur Laut Kab Pidie Jaya, 34 Km Barat Laut Kab Bireun Aceh, 48 Km Timur Laut Kab Pidie Aceh, 121 Km Tenggara Banda Aceh.

DAMPAK :
  1. Masyarakat panik dan beramburan keluar rumah.
  2. Ratusan Rumah Warga Roboh demikian juga Beberapa gedung termasuk Rumah Sakit Pidie Jaya dan Pesantren / Institute Agama Islam Abumudi di Kec Samalanga Kab Pidie.
  3. Beberapa Jalan Retak dan mengganggu akses transportasi menuju ke lokasi dampak.
  4. Beberapa tiang listrik roboh dan Listrik Mati Total, sampai laporan ini dibuat masih belum menyala.
  5. Komunikasi Telfon dan HP berfungsi.
  6. Belasan orang dilaporkan meninggal di kecamatan Meureudu dan diperkirakan akan terus bertambah.
  7. Beberapa korban ditemukan luka berat dengan kondisi fraktur (patah tulah) dan saat ini sedang dilakukan perawatan di luar gedung rumah sakit Pidie serta puskesmas terdekat.
  8. Diperkirakan ratusan korban masih tertimbun reruntuhan.

Sumber : BMKG, BPBD Kab. Pidie Jaya , PMI Provinsi Aceh.

link untuk donasi : http://donasi.pmi.or.id/donasi.asp?id=13
PMI LUNCURKAN DAN BEDAH BUKU 70 TAHUN PMI

PMI LUNCURKAN DAN BEDAH BUKU 70 TAHUN PMI

Plh ketum PMI, Ginadjar Kartasasmita memberikan buku 7o tahun PMI kepada Rektor UI, Prof Dr. Muhammad Anis, M. Met
Palang Merah Indonesia (PMI) Bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), menggelar acara Bedah Buku 70 Tahun PMI "Mengabdi untuk Kemanusiaan dan Kemerdekaan" yang Di gelar Di Aula Apung Universitas Indonesia, Kamis (29/09) yang dihadiri langsung oleh Plh. Ketua Umum PMI bersama dengan Rektor UI, Muhammad Anis.

Ginandjar dalam peluncuran buku ini mengatakan, Buku Sejarah Palang Merah Indonesia sejak berdirinya baru dibuat untuk pertama kali ini setelah berusia 70 tahun. Dalam penyusunan buku ini banyak informasi dasar berbentuk foto, artikel, dan kliping yang digunakan. 
Dalam pengumpulan informasi ini PMI bekerjasama dengan Kantor Berita Nasional Antara dan Arsip Nasional serta sejumlah ahli sejarah. Informasi dan berbagai dokumen juga didapatkan dari Palang Merah Belanda.

"Atas penerbitan buku ini kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan buku ini. Diharapkan buku ini menjadi bahan bacaan yang menarik  dan menjadi rujukan bagi semua pihak di dalam maupun di luar lingkungan Palang Merah Indonesia, terutama bagi para pemuda, pelajar dan mahasiswa." Jelas Ginandjar.

Dalam sejarahnya, PMI didirikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 September 1945, diketuai oleh Wakil Presiden RI, Drs. M. Hatta. PMI adalah organisasi pertama yang didirikan, sebulan setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Yang tidak kalah pentingnya, keberadaan PMI sangat diperlukan bagi sebuah negara agar keberadaannya diakui secara internasional.

Dari fakta sejarah tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa PMI tidak dapat dipisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia. PMI diakui secara internasional oleh Komite Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (International Committee of the Red Cross, ICRC) pada 15 Juni 1950, dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, IFRC) sebagai anggota ke 68 pada 16 Oktober 1950. 

Selain acara Bedah buku, dalam kesempatan ini juga dilakukan Pameran Foto kegiatan PMI dan juga aksi donor darah oleh civitas akademika UI. 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi; exkuwin suharyanto, kepala divisi sukarelawan PMI, HP. 08129658624, Kontak Media, Anggun Permana Sidiq, HP. 085697777313
PMI DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN

PMI DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN

Bedah Buku 70 tahun PMI
Palang Merah Indonesia (PMI) tidak terlepas dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Begitulah yang dikatakan para pembicara dalam acara Bedah Buku 70 Tahun PMI di Universitas Indonesia (UI), Kamis (29/9). Prof. Dr. Edi Swasono sebagai cendekiawan mengatakan, kegiatan PMI sudah melekat sejak jaman perjuangan tahun 1945.
“Saat itu sudah ada kapal terbang yang membawa obat-obatan oleh Aji Sucipto yang sekarang menjadi nama bandara di Bandung,” jelasnya. Ia menambahkan Muhammad Hatta sebagai pendiri PMI dahulu memberikan organisasi kemanusiaan ini kepada sekretaris jenderal yang merupakan orangtua dari Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI saat ini, Ginandjar Kartasasmita.
“Jadi kehadiran Pak Ginandjar di acara ini sangat serius,” kata Edi Swasono sembari tertawa.
Dalam acara bedah buku ini, Edi Swasono menjelaskan tentang berdirinya organisasi Palang Merah oleh Jean Henri Dunant dan bagaimana organisasi Palang Merah kini telah mendunia dan telah dirasakan kehadiran serta bantuannya oleh masyarakat.
Sementara itu Pemerhati Masalah Kesejarahan Letjen (Purn) J. Suryo Prabowo menggambarkan, PMI sejak dulu telah terbukti menyatukan bangsa tanpa melihat ras, warna kulit, agama, dan budaya.
“Saat perang ada yang membutuhkan darah, tetapi bertanya darah itu dari agama apa. Kalau dari agama berbeda, ia tidak mau. Saya pikir, bantuan tidak melihat perbedaan. Melalui bantuan darah inilah, PMI sebetulnya telah menyatukan bangsa,” jelasnya.
Edi juga menceritakan kiprah PMI saat terjadi konflik di Ambon. 
“Saat itu korban konflik Ambon banyak sekali. PMI sudah hadir disana untuk memberi bantuan,” ingatnya.
Bedah Buku 70 Tahun PMI mengangkat tema “Kehadiran PMI Memperkaya Makna Kemerdekaan Indonesia”. Acara ini terselenggara berkat kerjasama PMI dengan Universitas Indonesia (UI). Diadakah di Aula Apung, Perpustakaan UI, acara ini dihadiri oleh Plh. Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita, sejumlah pengurus PMI, dan diramaikan oleh mahasiswa UI serta sukarelawan PMI.
Buku 70 Tahun PMI diterbitkan PMI pada peringatan HUT PMI ke 70 tahun lalu. Buku ini dibuat bersama dengan Kantor Berita Antara Foto dan ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia). Buku ini berisi tentang awal terbentuknya PMI, bantuan PMI saat perang kemerdekaan, hingga pelayanan PMI saat ini.
“Rencananya buku ini akan kami buat lebih sederhana sehingga dapat dijual dengan harga lebih murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas,” kata Muhammad Muas, Pengurus Bidang PMR dan Sukarelawan.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi : exkuwin suharyanto, kepala divisi sukarelawan PMI, HP. 08129658624 

sumber : http://www.pmi.or.id/index.php/berita-dan-media/peristiwa/item/861-pmi-dalam-perjuangan-kemerdekaan.html

LAMBANG - LAMBANG KEMANUSIAAN

SEJARAH LAMBANG
Pada tahun 1859,ketika melakukan perjalanan di Italia, seorang pengusaha Swiss bernama Henry Dunant menyaksikan akibat mengerikan dari Perang Solferino. Sekembalinya di Jenewa, Dunant menuliskan apa yang disaksikannya itu dalam sebuah buku berjudul A Memory of Solferino (Kenangan dari Solferino). Dalam buku ini Dunant mengajukan dua usulan untuk membantu korban perang:
1.   Perlunya pada masa damai didirikan kelompokrelawan di setiap negara supaya mereka siap merawat korban pada masa perang
2.        Perlunya negara-negara menyepakati pemberian perlindungan bagi para petugas pertolongan dan para korban di medan pertempuran

Usulan pertama terwujud dengan dibentuknya Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah (Perhimpunan Nasional) di banyak negara. Dewasa ini, lebih dari 185 Perhimpunan Nasional telah diakui oleh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (Gerakan). Usulan kedua terwujud dengan disusunnya empat buah Konvensi Jenewa 1949, yang dewasa ini telah disetujui oleh semua negara di dunia.
Pada tahun 1863 berlangsung Konferensi Internasional I di Jenewa Swiss yang dihadiri oleh 16 negara. Negara-negara menyadari perlunya tanda yang sama untuk anggota kesatuan medis militer. Tanda itu harus berstatus netral dan dapat menjamin perlindungan terhadap mereka di medan perang.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap negara Swiss, Konferensi Internasional sepakat menggunakan lambang Palang Merah di atas dasar putih sebagai Tanda Pengenal untuk kesatuan medis militer dari setiap negara. Lambang tersebut diambil dari warna kebalikan bendera nasional Swiss, palang putih diatas dasar merah.
Pada tahun itu pula Komite Internasional untuk Pertolongan Bagi Tentara yang Terluka berganti nama menjadi Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross) atau ICRC.
Pada 1864, Lambang Palang Merah sebagai Tanda Pengenal dan Tanda Pelindung  bagi anggota kesatuan medis militer diadopsi ke dalam Konvensi Jenewa I tentang “Perlindungan bagi anggota militer yang luka dan sakit di meda pertempuran darat”.
Setelah diadopsi, Lambang Palang Merah diartikan sebagai:
1.        Lambang Pembeda; ada pembedaan yang nyata antara kesatuan tempur (kombatan) dan kesatuan medis (non kombatan).
2.    Lambang yang netral; pemberian satu tanda yang sama bagi seluruh anggota kesatuan medis militer di setiap negara, memberikan mereka status netral


Sumber : http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/diseminasi/lambang.html

Materi Kepemimpinan Palang Merah Remaja

PEER LEADER, Anggota PMR Mula dapat memberikan contoh perilaku hidup sehat kepada teman sebaya.
PEER SUPPORT, Anggota PMR Madya diharapkan dapat memberikan dukungan buat teman sebaya untuk melakukan perubahan perilaku hidup sehat.
PEER EDUCATOR, Teman-teman PMR Wira dapat menjadi pendidik sebaya perilaku hidup sehat.


PMR Relawan Masa Depan

Materi Kepemimpinan Palang Merah Remaja

Edisi I. Jakarta: JUNI 2008
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta (c) Palang Merah Indonesia Pusat

Pengarah :
Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan

Penyusun :
Juliati Susilo (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi (Markas Pusat PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Kontributor :
Beny Thanheri (PMI Daerah Kalimantan Barat)
Deni Nurdiana (PMI DKI Jakarta)
Dheni Prasetyo (Markas Pusat PMI)
Doddy Alfitra (Markas Pusat PMI)
Joni Saputra (PMI Daerah Bengkulu)
Lusi Nuryanti (PMI Daerah Kalbar)
Rudi Surya (PMI Daerah NAD)
Taufan Kristanto (PMI Daerah Bali)

Editor :
Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Disusun atas dukungan :
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman

ISBN :978- 979-3575-38-4

MANUAL PMR - Remaja Sehat Peduli Sesama


Remaja Sehat Peduli Sesama

Materi Kebersihan dan Kesehatan untuk PMR


Edisi I. Jakarta: JUNI 2008
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta (c) Palang Merah Indonesia Pusat

Pengarah :
Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM

Penyusun :
Juliati Susilo (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi (Markas Pusat PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Kontributor :
Aini Mariyam, Hj (RS PMI Bogor)
Asnawati (PMI Daerah NAD)
Budi Purwanto (PMI Daerah Jawa Tengah)
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
Nunung Nurul CH, Hj (RS PMI Bogor)
Satrio Sabariman (PMI Daerah Bali)

Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Editor :
Budi Purwanto (PMI Daerah Jawa Tengah)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Disusun atas dukungan :

Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman


ISBN :978- 979-3575-42-1



MANUAL PERTOLONGAN PERTAMA - WIRA


Dalam rangka meningkatkan kemampuan Anggota Remaja PMI (Palang Merah Indonesia) untuk mewujudkan cita-cita dan semangat pengabdian kepada sesama manusia, PMI telah menerbitkan berbagai buku pedoman sebagai pegangan bagi anggota PMR Mula, Madya dan Wira.

Pada tahun 2008 telah diterbitkan buku pedoman untuk PMR antara lain: Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Pertolongan Pertama, Ayo Siaga Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja untuk pendidik sebaya serta media KIE Donor Darah.

Ciri-ciri PMR yang senantiasa ceria, cerdas, kreatif, jujur, berbagi, bersahabat dan bertanggung jawab merupakan kekuatan yang positif dalam membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang peduli untuk menolong sesama serta peka pada situasi dan kondisi di lingkungannya.

Pertolongan Pertama
Palang Merah Remaja Tingkat Madya
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta (c) Palang Merah Indonesia Pusat

Pengarah :
Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan

Penyusun :
Juliati Susilo (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi (Markas Pusat PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Kontributor :
Allan Darwis, dr (TSR MP PMI)
Akbar Wilendra (PMI Pusat)
David Sidabutar, dr (TSR MP PMI)
Dedy Setiawan (PMI Daerah Kalimantan Timur)
Efi Riana (PMI Daerah Jawa Tengah)
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
N.A Budiratsongko (PMI Daerah Bali)
Rano Sumarno (PMI DKI Jakarta)
Seto Eko Purwanto (TSR MP PMI)
Surya Chandra Nasution (PMI Daerah NAD)

Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Editor :
Allan Darwis, dr (TSR MP PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Disusun atas dukungan :
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman

ISBN :978- 979-3575-41-4


Back To Top